hanya ingin kembali tersenyum

untuk laki-laki yang masih saja mampu membuat saya tersenyum,

ini sudah bulan kesekian saya berada diruangan kosong selepas kepergianmu, sudah banyak detik yang berserakan dan saya masih saja duduk di bangku berhadap-hadapan dengan kenyataan.

ini sudah bulan kesekian namun saya masih saja berusaha untuk tidak meletakkan tanda titik di akhir kalimat…di akhir kita, entahlah saya masih saja ingin meneruskan cerita ini.

sudah bulan kesekian, sampai akhirnya saya melihat lagi jejak-jejak yang kau tinggalkan…..

ada senyum yang terukir di lantai-lantai lapuk, ada tawa dan rapalan rindu yang mengotori dinding-dinding rumah, ada guguran waktu di teras belakang yang kita lalui dalam sepi..ada marah yang memagari ruang kecil ini, ada yakin yang bocor di atapnya.

saya pun tersenyum, ternyata apa yang kita jalani tak sesempurna, dan tawa pun menggema menghentakkan semua sepi…saya ternyata menyukai ketidaksempurnaan ini, mencintai setiap jengkal kekurangan-kekurangannya…karenanya mampu membuat saya tertawa..

saya hanya ingin kembali tersenyum, bersama mu, bersama bayangmu….

disetiap perpisahan ada kata ‘terimakasih’ yang tak mampu diucapkan…

saya hanya rindu kamu, rindu atas segala sikapmu yang mampu membuat saya tersenyum, saya hanya ingin kembali tersenyum…

untuk Ung, lelaki yang mampu membuat saya tersenyum

Leave a comment